Steak adalah potongan daging sapi, babi, domba, atau hewan lainnya yang biasanya dipotong tebal dan dihidangkan sebagai hidangan utama dalam masakan Barat. Steak biasanya dimasak dengan cara dipanggang, dipanggang, atau dibakar dengan suhu tinggi untuk mencapai tingkat kematangan yang diinginkan.
Sejarah Steak
Meskipun ada beberapa teori tentang asal-usul steak, namun tidak ada konsensus yang jelas tentang siapa yang menciptakan hidangan ini pertama kali. Salah satu teori adalah bahwa steak berasal dari kebiasaan orang-orang Mongol pada abad ke-13 yang mengasapi daging sapi dan kuda untuk dijadikan makanan dalam perjalanan mereka. Kemudian, kebiasaan ini menyebar ke Eropa, dimana daging yang diasapi diolah dengan cara yang berbeda-beda.
Namun, sejarah steak modern seperti yang kita kenal sekarang, berasal dari abad ke-19 di Amerika Serikat. Pada saat itu, masyarakat Amerika terus berkembang pesat, dan budaya konsumsi daging merah semakin meningkat. Steak mulai menjadi hidangan yang populer di restoran-restoran kelas atas dan bahkan di rumah-rumah mewah.
Pada tahun 1860-an, steak menjadi hidangan khas di restoran Delmonico's di New York City. Delmonico's dikenal sebagai salah satu restoran paling mewah di kota tersebut yang menyajikan berbagai macam hidangan, termasuk steak.
Sejak saat itu, steak semakin populer dan berkembang menjadi hidangan yang dihargai di seluruh dunia. Berbagai jenis steak dan metode memasak telah dikembangkan, dari steak panggang hingga steak tar-tar, dari daging sapi hingga ikan, dan dari metode memasak tradisional hingga modern.
Tingkat Kematangan Steak
instagram.com/butcherynco |
Tingkat kematangan steak mengacu pada seberapa jauh atau seberapa matang daging di dalam steak telah dimasak. Tingkat kematangan yang diinginkan bisa berbeda-beda tergantung pada preferensi pribadi, jenis daging, dan metode memasak yang digunakan.
Beberapa tingkat kematangan steak yang umum digunakan, yaitu:
- Rare, Daging bagian tengah masih berwarna merah muda dan bagian luar berwarna kecoklatan. Suhu internal daging sekitar 50-55 derajat Celsius.
- Medium Rare, Daging bagian tengah lebih sedikit merah muda dan bagian luar berwarna kecoklatan dengan lembut. Suhu internal daging sekitar 55-60 derajat Celsius.
- Medium, Daging sudah tidak terlalu merah muda dan bagian luar berwarna coklat keemasan. Suhu internal daging sekitar 60-65 derajat Celsius.
- Medium Well, Daging hampir matang dengan sedikit warna merah dan bagian luar kecoklatan gelap. Suhu internal daging sekitar 65-70 derajat Celsius.
- Well Done, Daging matang sempurna dan tidak ada lagi warna merah, bagian luar coklat kehitaman. Suhu internal daging sekitar 70-75 derajat Celsius.
Namun, penting untuk diingat bahwa cara memasak dan metode yang digunakan dapat mempengaruhi tingkat kematangan. Oleh karena itu, suhu internal daging yang diukur dengan termometer makanan dapat menjadi petunjuk yang lebih akurat untuk memastikan tingkat kematangan yang diinginkan.
Bagian Daging yang Umum Digunakan untuk Steak
Foto: Wikipedia |
Bagian daging yang umumnya digunakan untuk steak adalah bagian yang memiliki tingkat kelezatan yang tinggi dan biasanya memiliki sedikit lemak, seperti sirloin, tenderloin, ribeye, dan striploin. Bagian yang tepat tergantung pada preferensi rasa dan tekstur seseorang.
Sirloin dan striploin memiliki lebih banyak rasa karena mengandung lebih banyak lemak sedangkan tenderloin biasanya lebih lembut dan memiliki sedikit rasa karena sedikit mengandung lemak. Ribeye memiliki keseimbangan yang baik antara rasa dan tekstur. Namun, setiap restoran atau pengolah daging mungkin memiliki preferensi yang berbeda dalam memilih bagian daging yang akan digunakan untuk steak.
Beberapa bagian daging yang biasa digunakan untuk steak antara lain:
- Tenderloin atau fillet, bagian paling lembut dan mahal dari sapi. Terletak di bagian atas tulang belakang dan sangat rendah lemak, namun kurang memiliki rasa.
- Sirloin, terletak di bagian pinggang belakang sapi dan sedikit lebih berlemak dari tenderloin. Sirloin memiliki rasa yang kaya dan disukai banyak orang untuk steak.
- Ribeye, daging yang disajikan bersama tulang iga sapi. Dagingnya memiliki marbling yang baik, atau lapisan lemak yang melintang, sehingga menghasilkan rasa yang kaya dan juicy.
- T-Bone, steak yang memiliki dua bagian daging, tenderloin dan striploin, dipisahkan oleh tulang t-bone. Biasanya disajikan dalam porsi besar dan cocok untuk dibagi bersama orang lain.
- Striploin atau New York Strip, terletak di samping sirloin, bagian ini berlemak sedikit dan lebih keras, namun memiliki rasa yang kaya dan daging yang juicy.
Namun, perlu diingat bahwa preferensi individu dapat bervariasi, jadi pastikan untuk mencoba beberapa jenis steak untuk menemukan yang paling disukai.
Penutup
Steak adalah hidangan daging yang sangat populer di seluruh dunia. Hidangan ini terbuat dari potongan daging sapi yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar. Biasanya, hidangan steak disajikan bersama dengan saus dan sayuran sebagai pelengkap.
Steak sering kali dianggap sebagai hidangan istimewa karena harganya yang relatif mahal dibandingkan hidangan daging lainnya. Namun, bagi para penggemarnya, steak adalah hidangan yang tak ternilai dengan cita rasa yang khas dan kenikmatannya yang tiada tara.
Sehingga, tidak heran jika steak menjadi pilihan favorit bagi banyak orang di akhir pekan atau acara-acara istimewa.