Cita Rasa Asli Thailand: Perbedaan Makanan Thailand dengan Masakan Asia Lainnya - YUDA MUKTI BLOG
News Update
Loading...

Sunday, February 9, 2025

Cita Rasa Asli Thailand: Perbedaan Makanan Thailand dengan Masakan Asia Lainnya


Thailand, negeri seribu pagoda yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga tak kalah populer berkat kuliner yang menggoda selera. Siapa sih yang tidak kenal dengan Pad Thai, Tom Yum, atau Mango Sticky Rice? Makanan Thailand sudah merambah ke banyak belahan dunia, termasuk Indonesia. Makanan Thailand bukan hanya lezat, tapi juga kaya akan sejarah dan budaya, temukan lebih banyak tentang hidangan-hidangan khasnya di 
www.thairubyfood.com

Secara umum, masakan Asia dikenal akan cita rasanya yang kaya, dengan campuran berbagai bahan segar dan rempah-rempah. Namun, setiap negara memiliki karakteristik dan pendekatan yang berbeda dalam mengolah makanan. Makanan Thailand, khususnya, menonjol dengan keseimbangan rasa yang cermat antara manis, pedas, asam, dan asin. Nah, di artikel ini kita bakal menyelami lebih dalam tentang perbedaan mencolok antara masakan Thailand dan masakan Asia lainnya, serta apa yang membuat cita rasa Thailand begitu istimewa.



1. Penggunaan Rempah dan Bahan Segar


Salah satu ciri khas masakan Thailand adalah penggunaan bahan-bahan segar dan rempah yang melimpah. Thailand sangat kaya dengan tanaman herbal, seperti daun jeruk nipis, kemangi, serai, jahe, dan cabai. Bumbu-bumbu ini sering kali digunakan dalam berbagai hidangan, menciptakan aroma dan rasa yang begitu khas. Misalnya, dalam Tom Yum, kamu akan mencium aroma harum dari serai dan daun jeruk nipis yang berpadu dengan pedasnya cabai. Begitu juga dalam Green Curry, yang menggunakan pasta kari hijau dengan campuran bahan segar dan daun basil yang memberi rasa khas dan segar.


Di sisi lain, masakan Asia lainnya, seperti masakan China atau Jepang, lebih sering menggunakan bumbu seperti kecap, saus tiram, atau miso. Meskipun bahan-bahan ini juga penting dalam masakan Thailand, rasa pedas, asam, dan segar dari rempah alami lebih dominan. Misalnya, masakan China cenderung menggunakan lebih banyak saus berbasis kedelai yang memberi rasa gurih, sementara masakan Jepang lebih fokus pada rasa umami, seperti yang ditemukan dalam dashi (kaldu ikan) atau tamari (kecap kedelai Jepang).



2. Kombinasi Rasa yang Saling Bertentangan


Salah satu hal yang paling menonjol dalam masakan Thailand adalah keseimbangan antara rasa pedas, manis, asam, dan asin dalam satu hidangan. Thailand seringkali menggabungkan rasa yang bertentangan dalam satu piring, dan ini yang membuat makanan mereka begitu menarik dan menggugah selera. Misalnya, dalam Som Tum (salad pepaya hijau), ada rasa pedas dari cabai, asam dari perasan jeruk nipis, manis dari gula kelapa, dan asin dari ikan teri atau kecap ikan.


Keseimbangan rasa ini sangat berbeda dengan masakan dari negara Asia lainnya. Dalam masakan Jepang, rasa biasanya lebih sederhana, fokus pada keaslian rasa bahan-bahan yang digunakan, tanpa terlalu banyak campuran rasa bertentangan. Di China, meskipun ada hidangan pedas (terutama di daerah Sichuan), rasa pedas tidak sekuat masakan Thailand. Selain itu, di banyak hidangan China, rasa gurih atau asin sering mendominasi, sedangkan Thailand lebih sering menyuguhkan rasa yang lebih tajam dan terang, berkat campuran rasa asam dan pedas yang kuat.



3. Hidangan Berbasis Nasi vs. Mie


Baik Thailand, China, maupun Jepang, semuanya memiliki hidangan berbasis nasi, tapi cara penyajiannya sangat berbeda. Di Thailand, nasi sering disajikan sebagai pendamping, namun juga terdapat banyak hidangan utama berbahan dasar mie, seperti Pad Thai. Pad Thai adalah mie goreng yang terkenal di dunia dengan campuran rasa manis, asam, dan pedas. Ini sangat berbeda dengan masakan Jepang yang sering mengutamakan nasi sebagai elemen utama dalam hidangan seperti sushi, atau masakan China yang terkenal dengan Nasi Goreng.


Selain itu, di Thailand, mie sering dihidangkan dengan kuah seperti dalam Kuay Teow (mie kuah), yang memberikan rasa ringan dan segar dengan bumbu sederhana namun kaya. Makanan berbasis mie di Jepang cenderung lebih ringan dan tidak sebanyak masakan Thailand yang berani memainkan rasa dalam paduan tersebut.



4. Penyajian yang Bersifat Komunal


Makanan Thailand lebih sering disajikan dalam bentuk yang komunal, yang mengajak orang untuk berbagi. Dalam satu meja makan, kamu bisa menikmati berbagai hidangan dalam porsi kecil yang dapat dibagi bersama. Ini adalah tradisi yang sangat khas dalam budaya Thailand. Hidangan seperti Khao Man Gai (nasi ayam Thailand) dan Gaeng Keow Wan (kari hijau) sering dimakan bersama dengan nasi putih yang dimasak terpisah. Makanan seperti ini membuat suasana makan terasa lebih hidup, karena setiap orang bisa mencicipi berbagai rasa dalam satu meja.


Di sisi lain, masakan China dan Jepang juga sering disajikan secara komunal, tetapi pendekatannya sedikit berbeda. Misalnya, dalam makan malam keluarga di China, kamu akan melihat meja penuh dengan berbagai hidangan, tetapi setiap hidangan biasanya disajikan dalam porsi besar untuk satu orang atau lebih. Di Jepang, makan bersama sering kali lebih terstruktur, dengan porsi individu yang terpisah dan lebih banyak hidangan berupa piring kecil.



5. Penggunaan Seafood yang Melimpah


Thailand, sebagai negara yang dikelilingi lautan, memiliki akses yang sangat mudah ke berbagai jenis seafood segar. Oleh karena itu, seafood merupakan bahan yang sering digunakan dalam masakan Thailand. Di Thailand, kamu akan menemukan berbagai hidangan berbasis seafood seperti Tom Yum Goong (sup udang pedas), Pla Pao (ikan bakar dengan garam), dan Pad Kee Mao Talay (mie pedas dengan seafood).


Meskipun seafood juga populer dalam masakan China dan Jepang, pendekatan dan cara penyajiannya sangat berbeda. Masakan Jepang seperti Sushi dan Sashimi lebih menekankan pada kesegaran ikan yang disajikan mentah. Sedangkan masakan China lebih sering menggunakan seafood dalam bentuk olahan yang dimasak dengan berbagai bumbu dan saus, seperti dalam Kung Pao Shrimp atau Salt and Pepper Crab.



6. Hidangan Penutup yang Menyegarkan


Makanan Thailand juga dikenal dengan hidangan penutup yang menyegarkan dan tidak terlalu manis. Salah satu hidangan penutup yang paling terkenal adalah Mango Sticky Rice, yang terdiri dari ketan manis yang disajikan dengan irisan mangga matang yang segar. Rasanya tidak terlalu manis, justru memadukan rasa manis dari mangga dengan kelembutan ketan yang gurih. Ini sangat berbeda dengan hidangan penutup dari masakan China atau Jepang, yang lebih sering menggunakan bahan seperti kacang merah, matcha, atau adonan tepung beras dalam bentuk kue atau bola-bola manis.



Kesimpulan


Makanan Thailand memang memiliki ciri khas yang kuat, dan perbedaan utama dengan masakan Asia lainnya terletak pada keseimbangan rasa, penggunaan bahan segar, serta tradisi penyajian yang lebih komunal. Setiap hidangan Thailand menawarkan sensasi rasa yang memadukan pedas, manis, asam, dan asin dengan cara yang tidak ditemukan di banyak masakan Asia lainnya. Jadi, jika kamu belum pernah mencicipi makanan Thailand, ini saat yang tepat untuk menjelajahi dunia cita rasa Thailand yang unik!

Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done