Mitos vs Fakta: Hal yang Perlu Kamu Ketahui Saat Hamil
Kehamilan adalah momen istimewa dalam hidup seorang wanita. Namun, perjalanan ini sering kali disertai dengan berbagai informasi yang tidak selalu akurat. Ada banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama hamil. Supaya kamu tidak bingung, mari kita bahas beberapa mitos dan fakta seputar kehamilan berdasarkan sains dan medis. Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai perjalanan kehamilan, baca selengkapnya di artikel Panduan Persiapan Kelahiran
1. Mitos: Ibu hamil harus makan untuk dua orang
Fakta:
Meskipun kebutuhan kalori ibu hamil meningkat, itu tidak berarti kamu harus makan dua kali lebih banyak. Di trimester pertama, kebutuhan kalori tambahan hanya sekitar 100-150 kalori per hari. Pada trimester kedua dan ketiga, tambahan kalori sekitar 300-500 per hari sudah cukup. Yang lebih penting adalah memastikan bahwa makanan yang kamu konsumsi bernutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat kompleks.
2. Mitos: Bentuk perut ibu hamil menentukan jenis kelamin bayi
Fakta:
Bentuk dan posisi perut ibu hamil tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Bentuk perut dipengaruhi oleh faktor seperti ukuran bayi, posisi bayi, otot perut, dan struktur tubuh ibu. Untuk mengetahui jenis kelamin bayi dengan akurat, dokter biasanya menggunakan ultrasonografi (USG).
3. Mitos: Dilarang minum kopi selama hamil
Fakta:
Kamu tidak perlu sepenuhnya menghindari kopi selama hamil, tetapi konsumsi kafein harus dibatasi. Menurut para ahli, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari (setara dengan sekitar satu cangkir kopi). Terlalu banyak kafein dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
4. Mitos: Ibu hamil tidak boleh berolahraga
Fakta:
Olahraga ringan hingga sedang justru sangat dianjurkan untuk ibu hamil, kecuali ada kondisi medis tertentu yang membuatnya tidak disarankan. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, yoga prenatal, atau senam kehamilan dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan janin, meningkatkan kualitas tidur, serta mengurangi stres. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga.
5. Mitos: Ibu hamil harus menghindari semua makanan laut
Fakta:
Tidak semua makanan laut dilarang. Ikan seperti salmon, sarden, dan tuna kaya akan asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak bayi. Namun, ibu hamil perlu menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi seperti ikan hiu, ikan pedang, atau makarel besar. Pastikan makanan laut yang kamu konsumsi dimasak hingga matang.
6. Mitos: Morning sickness hanya terjadi di pagi hari
Fakta:
Meskipun disebut “morning sickness,” mual dan muntah selama kehamilan bisa terjadi kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam. Kondisi ini biasanya terjadi di trimester pertama akibat perubahan hormon. Untungnya, morning sickness sering kali mereda setelah trimester pertama berakhir.
7. Mitos: Memegang perut terlalu sering dapat membuat bayi terlilit tali pusar
Fakta:
Tali pusar bayi tidak terpengaruh oleh aktivitas seperti memegang perut. Tali pusar bergerak mengikuti aktivitas bayi di dalam rahim, dan posisi atau pergerakannya tidak ada hubungannya dengan kebiasaan ibu. Namun, jika ada kekhawatiran tentang tali pusar atau posisi bayi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
8. Mitos: Makan makanan pedas bisa menyebabkan kontraksi dini
Fakta:
Tidak ada bukti ilmiah bahwa makanan pedas dapat menyebabkan kontraksi atau membahayakan kehamilan. Namun, beberapa ibu hamil mungkin mengalami gangguan pencernaan atau mulas setelah makan makanan pedas. Jika kamu merasa nyaman, makanan pedas boleh saja dikonsumsi selama hamil.
9. Mitos: Tidak boleh mandi air hangat selama kehamilan
Fakta:
Mandi air hangat sebenarnya aman selama kehamilan, selama suhu air tidak terlalu panas (di bawah 37,5 derajat Celsius). Air yang terlalu panas dapat meningkatkan suhu tubuh dan berpotensi berbahaya bagi janin, terutama di trimester pertama. Jadi, mandi air hangat yang nyaman bisa membantu relaksasi tanpa risiko berbahaya.
10. Mitos: Ibu hamil tidak boleh tidur telentang
Fakta:
Tidur telentang aman di awal kehamilan. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan, dokter biasanya merekomendasikan tidur miring, terutama ke sisi kiri. Posisi ini membantu meningkatkan aliran darah ke rahim dan bayi, serta mencegah tekanan pada pembuluh darah besar di punggung.
Kesimpulan
Kehamilan adalah masa yang penuh tantangan dan perubahan, sehingga wajar jika banyak mitos beredar. Namun, penting bagi kamu untuk selalu mencari informasi dari sumber terpercaya dan berkonsultasi dengan tenaga medis, seperti dokter atau bidan. Dengan memahami fakta yang benar, kamu bisa menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan percaya diri.
Ingat, setiap kehamilan itu unik, jadi pastikan kamu mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisimu!